#SIP_Sistem Informasi Berbasis Computer dan Lingkup Data



A.  Pengertian Sistem Informasi berbasis computer (CBIS)

Menurut Turban (dalam jurnal Lubis,2014) Sistem informasi berbasis komputer atau CBIS adalah sebuah system informasi yang mempergunakan teknologi komputer untuk melaksanakan beberapa atau seluruh tugasnya. CBIS dapat terdiri atas komputer pribadi (PC) dan perangkat lunak, atau dapat pula terdiri atas beberapa ribu komputer dengan ratusan printer maupun alat lain seperti jaringan komunikasi dan database. Dalam kebanyakan kasus, CBIS juga meliputi manusia.
Menurut Ardhy (2017), Computer  Based  Information  System (CBIS)  atau  yang  dalam  Bahasa  Indonesia disebut   juga   Sistem   Informasi   Berbasis  Komputer  merupakan  sistem  pengolah  data  menjadi  sebuah  informasi  yang  berkualitas dan dipergunakan  untuk suatu  alat  bantu pengambilan   keputusan.
Menurut   Siregar (dalam jurnal Suptopo, 2017) Computer Based Information System (CBIS)  atau yang dalam Bahasa  Indonesia  disebut  juga  Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem   pengolah data  menjadi  sebuah  informasi yang  berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer me-mainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.
Menurut Adinata dan Setiawan (2013) Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS) merupakan suatu sistem pengolahan data menjadi informasi dengan menggunakan alat bantu pengambilan keputusan. Sistem informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer mempuyai peranan yang sangat penting dalam sebuah sistem informasi.
Menurut Rainer dan Cegielski (dalam pambudi dan arvianto, 2017) Computer Based Information System (CBIS) merupakan  sistem  informasi  yang  diimplementasikan dengan   menggunakan   media teknologi   komputer  sebagai  penunjang  seluruh  operasional  yang  berjalan dalam suatu organisasi.
Berdasarkan uraian diatas, sistem informasi berbasis komputer (CBIS) adalah sistem informasi yang berkualitas dan alat untuk mengambil keputusan. Sistem informasi yang akurat dan efektif yang berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis komputer.
Sumber :
Adinata, Y. C., Rostianingsih, S., & Setiawan, A. (2013). Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Pada Bengkel Maju Jaya. Jurnal Infra1(2), 1-6.
Ardhy, F. (2017). Sistem Informasi Inventory Control Logistik Berbasis Client Server Pt. Keong Nusantara Abadi. Jurnal Informasi dan Komputer5(1), 16-25.
Lubis, H. Z. (2014). Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Komputer Dan Kepercayaan Terhadap Kinerja Individual (Studi Empiris Perbankan Di Kota Medan). JRAB: Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis13(2).
Pambudi, G. S., Sriyanto, S., & Arvianto, A. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web Untuk Optimalisasi Penelusuran Aset di Teknik Industri UNDIP. J@ ti Undip: Jurnal Teknik Industri11(3), 187-196.
Sutopo, P., Cahyadi, D., & Arifin, Z. (2017). Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web.

B.  Evolusi Sistem Informasi Berbasis Computer
1.    Fokus Data (SIA / EDP)
Menurut Hall (2007) SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga subsistem:
a.       Sistem pemrosesan transaksi yang mendukung operasi harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna diseluruh perusahaan
b.      Sistem buku besar atau pelaporan keuangan yang menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan lainnya yang disyaratkan oleh hokum
c.       Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
2.    Fokus Informasi (SIM)
Menurut Ahmad dan Munawir (2018) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem yang menyediakan informasi untutk kebutuhan pimpinan tingkat menengah, baik pada unit-unit kerja maupun pada sub-unit dalam lingkungan organisasi, SIM menggunakan data dari sistem pengolahan transaksi bersama dengan data lainnya, untuk diolah menjadi laporan tertentu. Sistem Informasi Manajemen (SIM) sering juga disebut sebagai Management Repoting System (MRS) atau sistem pelaporan manajement.
3.    Fokus pada Komunikasi Keputusan (SPK)
Menurut Nofriansyah (2014) Sistem Pendukung Keputusan biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk suatu peluang. Sistem pendukung keputusan (SPK) digunakan dalam pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggunakan CBIS (Computer Based Information Systems) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur.
Menurut Bonczek, dkk (dalam Nofriansyah, 2014) sistem pendukung keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa, sistem pengetahuan, dan sistem pemrosesan masalah.
4.    Fokus pada Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Menurut Ranatarisza dan Noor (2013) Otomatisasi Kantor adalah semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada didalam maupun diluar perusahaan. Otomatisasi kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Otomatisasi kantor terdiri dari penggunaan teknologi elektronik di dalam kantor atau tempat kerja. Sistem otomatisasi kantor mencakup teknologi berbasis komputer yang memungkinkan pemrosesan berbagai dokumen dan pesan-pesan elektronik.
5.    Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)
Menurut Hayadi (2018) Sistem pakar atau expert system biasa disebut uga dengan knowledge based system yaitu suatu aplikasi computer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik. Sistem ini bekerja dengan menggunakan pengetahuan dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya.
Sumber:
Ahmad, L. dan Munawir. (2018). Sistem Informasi Manajemen. Banda Aceh: Lembaga Komunitas Informasi Tekonologi Aceh.
Hall, J.A., (2007). Sistem Informasi Akuntansi, edisi 4. Jakarta :Penerbit Salemba Empat.
Hayadi, B.H. (2018). Sistem Pakar. Yogyakarta: Deepublish.
Nofriansyah, D. (2014). Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.
Ranatarisza, M.M. dan Noor, M.A. (2013). Perpustakaan Nasional Katalog dalam Terbitan (KDT) Sistem Informasi Akuntansi: Aplikasi pada Administrasi Bisnis. Malang: UB Press.

C. Lingkup Data
1.      Hirarki Data
Menurut Mulyani (2016) Hirarki Data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki-hirarki atau tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditunjukan agar data bisa diatur dengan baik sehingga bisa menghasilkan suatu informasi yang baik pula. Data bisa diorganisasikan menjadi 6 tingkatan yaitu:
Bit – Byte – Field (elemen data) – Record – File – Database.
2.      Penyimpanan Sekunder
a.       SASD (Penyimpanan berurutan)
Menurut Djahir (2014) Penyimpanan berurutan adalah suatu organisasi atau penyimpanan data disuatu  medium penyimpanan yang terdiri dari satu catatan mengikuti satu catatan lain dalam suatu urutan tertentu.
b.      DASD (Penyimpanan akses langsung)
Menurut Suyanto (2005) penyimpanan akses langsung adalah suatu organisasi atau penyusunan data di suatu mediem penyimpanan yang memungkinkan catatan-catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan.
3.      Pemrosesan Data
a.       Pemrosesan Batch
Menurut Boynton, Johnson, dan Kell (2017) Pemasukan on-line/Pemrosesan batch dapat digunakan baik dengan akses referensi ke file master yang berhubungan atau tanpa akses. Pemrosesan batch terbagi menjadi dua hal: (1) file master dipengarui dengan pemasukan data, dan (2) log transaksi yang diproduksi terdiri dari catatan kronologis dari semua transaksi.
b.      Pemrosesan Online
Menurut Mulyani (2016) Pemrosesan secara online adalah adanya online processing penggunakan source document semakin berkurang. Web browser adalah software yang digunakan sebagai interface untuk online software yang digunakan sebagai interface untuk online processing, contoh web browsing yang cukup populer adalah IE, Mozilla Firofex dan opera.
c.       Sistem Real Time
Menurut Hall (2007) Sistem real time memproses transaksi secara individual pada saat peristiwa ekonomi muncul. Karena record tidak dikumpulkan dalam batch, tidak terdapat jeda waktu antara munculnya peristiwa ekonomi dan pencatatannya. Salah satu contoh dari pemrosesan real time adalah sistem pemesanan tiket pesawat terbang yang memproses permintaan calon penumpang secara langsung.
Sumber:
Boynton, W.C., Johnson, R.N., dan Kell, W.G. (2017). Modern Auditing. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Djahir, Y. (2014). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
Hall, J.A., (2007). Sistem Informasi Akuntansi, edisi 4. Jakarta :Penerbit Salemba Empat.
Mulyani, S. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah:  Notasi Pemodelan Unified modeling language (UML). Bandung: Abdi Sistematika.
Mulyani, S. (2016). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
Suyanto, M. (2005). Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.


Komentar