#SIP_Sistem Informasi Psikologi, Arsitektur Komputer dan Sistem Kognisi Manusia


 #SIP_sistem informasi psikologi
a.       Pengertian sistem

Menurut Jogiyanto (dalam Priyanti dan Iriani 2013) adalah Sistem didefinisikan menjadi “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Menurut Hall (dalam Alannita dan Suaryana 2014), sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih subsistem yang mempunyaii hubungan dan memiliki suatu tujuan yang sama.

Menurut Purnama (dalam Machmud 2014) Pengertian sistem secara umum adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan menangani pemrosesan masukan atau input sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Menurut L. James Havery (dalam Asmara 2014) sistem merupakan : Prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Yogianto (dalam Mustikowati 2012) Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan uraian di atas, sistem adalah sekumpulan komponen atau elemen yang memiliki tujuan yang sama. pemrosesan masukan atau input sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan. Sistem juga dapat diartikan sebagaii kumpulan yang saling berhubungan satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.

b.      Pengertian informasi

Menurut Jogiyanto (dalam Priyanti dan Iriani, 2013) adalah Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Mulyadi (dalam Alannita dan Suaryana, 2014), informasi adalah olahan data ke dalam bentuk yang dapat memberikan arti bagi penerima dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut McLeod (dalam Machmud, 2014) Informasi  (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut Davis (dalam Asmara, 2014) Informasi merupakan : Data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Menurut Bonnie dan Marion (dalam Mustikowati, 2012)  Informasi merupakan hasil pemrosesan data (fakta) menjadi sesuatu yang bermakna dan bernilai untuk pengambilan keputusan. Informasi tidak dapat terlepas dari aspek kehidupan manusia. Siapa, kapan, dan di manapun seseorang akan membutuhkan informasi.

Berdasarkan uraian diatas, informasi adalah data yang diolah lebih berguna dan bermanfaat bagi penerimanya untuk menggambil keputusan. Informasi tidak terlepas dari aspek kehidupan manusia, siapa, kapan, dan di manapun seseorang akan membutuhkan informasi.

c.       Pengertian psikologi

Menurut Wirawan (dalam Khoiruddin ,2017) Psikologi terdiri  dari  kata “psyche”, yang berarti jiwa dan kata ‘logos” yang berarti ilmu pengetahuan,  akar  kata  ini  berasal  dari bahasa  Yunani. Secara  harfiah  psikologi  diartikan  dengan ilmu   jiwa.Sedangkan   menurut Ahmadi (dalam Khoiruddin ,2017) pengertian   psikologi secara  istilah  adalah ilmu  yang mempelajari  tentang  jiwa,  baik mengenai   macam-macam   gejalanya, prosesnya   maupun   latar belakangnya. Lahey (dalam Khoiruddin ,2017)   memberikan     definisi “psychology is the scientific study of behavior and mental processes” psikologi  adalah  kajian  ilmiah  tentang tingkah  laku  dan proses mental.

Menurut Crow & Crow (dalam Natsir, 2017) menyatakan bahwa Pikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya (manusia, hewan, iklim, kebudayaan, dsb.)

Menurut Lisnawati (2008) Psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia baik yang tampak maupun yang tidak tampak.

Menurut Menurut Ali (dalam Marom, 2014) psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Tingkah laku disini berarti sesuatu yang nampak seperti berjalan, berlari, melompat, bisa juga berarti sesuatu yang tidak nampak seperti perasaan dan berpikir.

Menurut (Bakar,2011) Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan uraian diatas, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang nampak dan tidak dampak dalam interaksi manusia dan lingkungan sekitarnya.

d.      Pengertian sistem informasi psikologi
       Berdasarkan pengertian di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah sekumpulan komponen yang memiliki tujuan untuk menerima dan menggambil keputusan tentang tingkah laku manusia yaitu interkasi manusia dengan dunia sekitar yang tampak dan tidak tampak.

#SIP_Arsitektur komputer dan sistem kognisi manusia
a.      Arsitektur Komputer

Menurut Arif (2019) arsitektur komputer merujuk pada atribut sistem yang visible untuk programmer atau, dengan kata lain, atribut-atribut yang memiliki dampak langsung pada eksekusi logis suatu program. Contoh dari atribut meliputi set instruksi, jumlah bit yang digunakan untuk mewakili berbagai jenis data (missal: angka, karakter), mekanisme I/O (Input/Output), dan teknik untuk pengalamatan memori.
Menurut Flynn (1995) Istilah arsitektur komputer  biasanya digunakan untuk menggambarkan instruksi yang ditetapkan bersama dengan detail implementasi utama seperti jenis penyimpanan struktur bus, tipe register, dll. Istilah arsitektur mencakup set instruksi, yang menghasilkan representasi program yang dapat ditafsirkan.
Menurut Hennessy dan Patterson (2007) Arsitektur Komputer tugas yang dihadapi oleh perancang komputer adalah tugas yang kompleks: Menentukan atribut apa yang penting untuk komputer baru, kemudian merancang komputer untuk memaksimalkan kinerja sambil tetap dalam kendala biaya, daya, dan ketersediaan.  Tugas ini memiliki banyak aspek, termasuk desain set instruksi, organisasi fungsional, desain logika, dan implementasi.  Istilah arsitektur komputer sering hanya merujuk pada desain set instruksi. 
Menurut Fitriyana (2010), Arsitektur Komputer atribut–atribut   sistem   komputer yang terkait dengan seorang programmer.
Contoh:  set instruksi,  aritmetika yang digunakan, teknik  pengalamatan, mekanisme I/O
Komputer     adalah     sebuah     sistem     yang berinteraksi   dengan  cara  tertentu   dengan dunia    luar.    Interaksi    dengan    dunia    luar dilakukan  melalui perangkat  peripheral  dan saluran komunikasi.
Dalam  struktur  internal komputer,  terdapat empat struktur utama:
1)      Central      Processing      Unit (CPU), berfungsi      sebagai      pengontrol     operasi komputer   dan   pusat   pengolahan   fungsi –fungsi  komputer. Kesepakatan,  CPU  cukup disebut sebagai processor (prosesor) saja. 
2)      Memori     Utama,     berfungsi     sebagai penyimpan data. 
3)      I/O,   berfungsi   memindahkan   data   kelingkungan luar atau perangkat lainnya. 
4)      System  Interconnection,  merupakan  sistem yang menghubungkan CPU, memori utama dan I/O.
Berdasarkan uraian diatas, arsitektur komputer adalah artibut sistem untuk programmer atau eksekusi logis suatu program, artibut ini sangat penting untuk komputer baru.
Sistem Kognisi Manusia

Menurut Anderson (dalam Hastjarjo, 1994) menyatakan bahwa kognisi manusia memilih apa yang akan diproses. Dari alternatif-altematif yang tersedia, sistem kognisi manusia akan memilih untuk melakukan sesuatu dan tidak melakukan yang lainnya. Misalnya, manusia hanya akan mempersepsi serta memperhatikan sebagian dari lingkungannya, manusia hanya menentukan sejumlah tujuan yang ingin dicapainya, dan ketika manusia berusaha mencapai tujuan, hanya beberapa cara yang dipilihnya. Dalam ACT*, pilihan-pilihan tadi akan dibuat berdasarkan prinsip resolusi konflik (conflict resolution).
Menurut Solso (dalam Hastjarjo, 2004) psikologi kognitif mempelajari proses-proses mental yang dilandasi oleh kerja otak manusia. Namun demikian pengerahuan kita mengenai struktur dan proses mental belum sempurna betul, sehingga untuk memahaminya kita menggunakan sebuah model. Sebuah model adalah sesuatu yang telah kita mengerti yang mempunyai kemiripan fungsi dengan objek lain yang hendak kita pahami. Sekurang-kurangnya ada tiga model yang digunakan untuk menjelaskan kognisi manusia, yaitu model pemrosesan-informasi, model koneksionisme dan model berdasarkan teori evolusi.
Menurut Ellis (dalam Saguni, 2006) Pada dasarnya memori mencakup proses encoding (penyandian), storage (penyimpanan), dan retrieval (memanggil kembali). Jadi memori berkaitan dengan penerimaan informasi, penyimpanan informasi, sampai pemanggilan kembali informasi yang disimpan. Salah satu model memori yang ada adalah model memori dari Atkinson dan Shiffrin (dalam Solso, 1988) yang membagi memori menjadi 3 tempat penyimpanan, yaitu sensory memory (memori sensori), short term memory (memori jangka pendek), dan long term memory (memori jangka panjang) Ketiga macam memori tersebut saling berkaitan erat, informasi tertentu diteruskan kedalam memori jangka pendek (STM) dan sebagian informasi akan hilang, hingga akhirnya melalui seleksi informasi diteruskan kedalam memori jangka panjang dan yang tidak diteruskan akan dilupakan.
Berdasarkan uraian diatas, Sistem kognisi manusia adalah proses mental yang dilandasai oleh kerja otak manusia yaitu model pemrosesan informasi, model koneksionisme dan model berdasarkan teori evolusi. Sistem manusia akan memilih melakukan sesuatu dan tidak melakukan yang lain.
b.      Jelaskan menurut pandangan anda berkaitan antara arsitektur komputer dan sistem kognisi manusia.
Arsitektur komputer cara memproses komputer sedangkan sistem kognisi manusia cara kerja otak manusia. Persamaan arsitektur komputer dan sistem kognisi manusia memiliki hasil dan tujuan yang sama dan memiliki input dan output. Arsitektur komputer dan sistem kognisi manusia sama sama memiliki memori untuk menyimpan data.

Sumber:
Alannita, N. P., & Suaryana, I. G. N. A. (2014). Pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi pada kinerja individu. E-Jurnal Akuntansi, 33-45.
Arif, M.A. (2019). Arsitektur dan Organisasi Komputer. Yogyakarta: CV. Penerbit Qiara Media.
Asmara, R. (2014). Sistem Informasi Penjadwalan Kuliah (Studi Kasus: Institut Agama Islam Negeri (Iain) Imam Bonjol Padang. Jurnal TeknoIf2(1).
Bakar, A. (2011). Perkembangan Psikologi Anak Dalampendidikan Islam. Sosial Budaya8(2), 290-299.
Fitriyana. (2010). organisasi dan arsitektur komputer. jurnal arsitektur dan organisasi komputer
Flynn, M.J,. (1955).  Computer Architecture: Pipelined and Parallel Processor Design. Amerika: Jones and Bartlett Publishers.
Hastjarjo, D. (1994). Arsitektur Kognisi Manusia Menurut Teori ACT. Buletin Psikologi2(1), 1-6.
Hastjarjo, T. D. (2004). Berkenalan dengan psikologi kognitif. Intelektual: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi2(2), 153-161.
Hennessy, J.L., Patterson, D.A. (2007). Computer Architecture A Quantitative Approach. Amerika: The Book Company.
Khoiruddin, M. A. (2017). Pendekatan Psikologi Dalam Studi Islam. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi2(1), 1-17.
Lisnawati, I. (2008). Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa. Educare6(1).
Machmud, R. (2014). Peranan penerapan sistem informasi manajemen terhadap efektivitas kerja pagawai lembaga pemasyarakatan narkotika (lapastika) bollangi kabupaten gowa. ARTIKEL1(233).
Marom, H. (2014). Kondisi Psikologis Pemain Futsal yang pernah mengalami Cedera dalam Kejuaraan Futsal Se-Kabupaten Tuban. Jurnal Kesehatan Olahraga2(2).
Mustikowati, D. A. (2012). Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Rumah Tangga Miskin Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi5(3).
Natsir, N. (2017). Hubungan Psikolinguistik dalam Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa. RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya10(1).
Priyanti, D., & Iriani, S. (2013). Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Keccamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security2(4).
Saguni, F. (2006). Prinsip-Prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap Peningkatan Hasil Belajar. Jurnal, Insan, Yogyakarta.

Komentar